7 Alasan Kenapa Jakarta Lebih Baik dari Pontianak

Seperti hari-hari biasanya, pagi-pagi bangun saya langsung menghidupkan laptop dengan selembe, tanpa sikat gigi dan mandi, tapi langsung ganteng. Yah, itulah takdir, saya tidak ingin menjadi manusia yang tidak bersyukur karena menyangkal kegantengan saya. Ok, lupakan kegantengan saya, karena ada berita heboh hari ini. Sebenarnya udah dari tanggal 31 Januari 2015 kemarin, tapi sayanya yang baru baca hari ini.

Judul beritanya adalah Ghaitsa Kenang Tidak suka Pontianak. Begitu membaca saya langsung mencari siapa Ghaitsa Kenang itu, awalnya saya pikir itu anggota Band Geisha, mungkin ganti nama gitu, tapi rupanya saya salah, manusia bernama Ghaitsa Kenang ini adalah wanita kelahiran Pontianak yang menjadi salah satu juara di salah satu ajang pencarian bakat di salah satu stasiun tv di salah satu negara di salah satu planet.... dst...

Memangnya apa yang membuat berita dari wanita satu ini membuat merah telinga sekelompok orang di tanah kelahirannya, Pontianak? Silahkan liat foto dibawah ini...
Ghaitsa Kenang Tak Suka Pontianak
Dalam beberap detik saya tergamam, tapi tetap Selembe... santai.... saya berusaha dengan sedikit kesabaran untuk menanggapinya dengan santai, karena apa yang dikatakannya memang benar, Pontianak memang tidak banyak memiliki tempat wisata, jadi wajarlah kalau dia tak suka dengan Pontianak, lagi pula itu urusan dia sendiri, mau tidak suka dengan Pontianak, tidak suka dengan Kapuas, tidak suka dengan Kalbar, ya terserah dialah... Sa' Karape mu dewe...

Tapi, sekali lagi, kalau dipikir, Jakarta itu memang lebih "baik" dari Pontianak, karena silahkan baca 10 alasan kenapa Jakarta Lebih Baik dari Pontianak berikut ini, INGAT... BACA dengan SELEMBE.

1. Jakarta, Tanah Harapan
Sewaktu banyak penduduk Eropa hijrah ke benua Amerika, mereka berangkat dengan alasan bahwa Amerika adalah tanah harapan. Karena masih banyak potensi yang bisa didapatkan dari Amerika yang masih sepi pada waktu itu. Demikian pula saat orang-orang datang ke Jakarta, Jakarta adalah tanah harapan, banyak peluang kerja di Jakarta. Jadi pemulung, jualan di trotoar (kaki lima), dan lain sebagainya.
Kalau mau yang lebih bonafid, jadi orang kaya dulu, baru pindah ke Jakarta, mungkin bisa tambah kaya, ini mungkin ya mungkin tidak... Apalagi kalau udah jadi pejabat, di daerah, di jakarta bisa lebih kaya lagi, yang penting... cincai lah... banyak orang yang cepat kaya di Jakarta, cuma modal ngomong "Stop Korupsi", asal jangan ketahuan sama KPK aja. Btw, semua anggota KPK udah jadi tersangka ya?

2. Jakarta Pusat Pemerintahan
Presiden ada di Jakarta, menteri-menterinya ada di Jakarta, pejabat-pejabat dirjen ada juga di jakarta, pokoknya semua-mua ada di jakarta. Pemulung, pengemis juga banyak sekali di Jakarta, jadi hebat kan? Tapi kok bisa gitu ya? Presiden Indonesia ada di Jakarta, tapi kok Jakarta malah jadi salah satu kota dengan jumlah gelandangan paling besar di Indonesia? Hampir 10.000 orang. Bisa dikatakan Jakarta adalah surganya pengemis. Berita beberapa bulan lalu, ada seorang peminta-minta yang ternyata memiliki pendapatan setidaknya 25 juta dalam sebulan... wuhat? Ente mau kerja apa di Pontianak bisa dapat gaji 25 juta sebulan? Jadi, kalau mau, gih ke Jakarta, jadi peminta-minta.
Kalau di Pontianak? Mana bisa minta-minta dapat sampai segitu?

3. Banyak Artis
Siapa yang bisa menyangkal ini, Jakarta adalah pusat persebaran artis sejagat Indonesia. Mulai dari Charlie van Houten sampai Andika Kangen Band, Dewi Persik, Julia Perez yang sekarang udah nggak tahu namanya jadi Julia apa, dan masih banyak lainnya. Anda penggemar salah satu artis diatas? Pergilah ke Jakarta. Kalau ingin terkenal belajarlah dari mereka, nggak perlu pandai akting di depan kamera, ngomong aja seenak udel mu, atau upload foto-foto seronok, kawin cerai, atau apa saja yang bisa bikin sensasi... maka kamu akan jadi artis. Tapi hati-hati ketemu artis beneran, karena artis itu artinya seniman, bukan pembuat sensasi.

4. Orang Jakarta Gaul
Orang luar Jakarta itu Ndeso, jangan ngomong pakai bahasa daerah di Jakarta, kalian bakal ditertawakan, ini kisah nyata. Seorang teman saya di tertawakan di kampusnya pada semester awal kuliah karena masih menggunakan bahasa daerah. Saking gaulnya orang jakarta muncullah evolusi baru dari bentuk pergaulan yang paling gaul dari manusia-manusia tergaul, manusia yang menurut saya datang terlalu awal dalam evolusi manusia. Belum... kita belum sampai ke tingkat evlolusi seperti mereka, yaitu manusia 4l4y. Nah, merekalah salah salah satu kelompok manusia paling gaul seantero nusantara. Pusatnya ada di Jakarta, di acara-acara nyanyi di stasiun-stasiun tv setiap pagi. Mau gaul kayak mereka?

5. Jakarta Ramai penduduknya
Kota dengan jumlah penduduk terbesar sekaligus dengan kepadatan tertinggi. Kamu nggak bakal kesepian di kota ini, kemana saja kamu melangkah di jalanan, selalu ada orang. Kalau kerja di Jakarta, setiap hari bakal banyak orang yang kamu temui. Sambil bawa mobil pelan-pelan dengan kecepatan 10-20 km/jam, kamu akan ditemani ribuan mobil yang berkecepatan sama bergerak perlahan di jalan-jalan yang ramai itu. Pergi pagi pulang malam karena ramainya manusia dan mobil di jalan, biarin aja anak istri dirumah nugguin sampai ketiduran, yang penting tinggal di kota yang ramai.
Kalau di Pontianak, mobil tidak sebanyak di Jakarta, bawa mobil pun masih bisa kencang. Jalannya kurang ramai soalnya.

6. Jakarta banyak tempat hiburan
Ancol, Dufan, Taman Mini Indonesia Indah dan masih banyak tempat hiburan lain di Jakarta. Pastinya menyenangkan bisa berakhir pekan di tempat-tempat wisata itu, ramai-ramai sama keluarga. Atau kalau mau yang lebih alami bisa pergi ke Puncak yang nggak terlalu jauh dari Jakarta, nanti pulang nya nikmati lagi keramaian jalan dengan kecepatan 10-20 km/jam. Kalau stress lagi karena terjebak macet, pergi aja ke tempat hiburan yang banyak itu, kalau pas keluar dari tempat hiburan itu macet lagi, masuk aja lagi, sedekah sama yang punya tempat.
Kalau Pontianak, jarang tempat hiburannya, soalnya yang stress dikit. Mangka'nya tempat hiburan nggak banyak. Pun kalau ada yagn stress pergi nyari tempat hiburan di kota lain, jadi semakin sedikitlah yang stress di kota yang panas ini.

7. Kolam renang raksasa terbesar di Indonesia
Jakarta itu rutin jadi kolam renang setiap tahun, terutama bagian utaranya. Anak-anak sampai orang tua bisa berenang bebas, bahkan di dalam rumahnya sendiri. Memang ada isu air di kolam renang itu akan di singkirkan dalam dua minggu. Tapi tenang, itu hanya isu, masyarakat tetap bisa menikmati kolam renangnya setiap tahun. Karena katanya pemprovnya tidak jadi menyingkirkan airnya, katanya sih kolam renangnya muncul karena hujan yang terlalu lebat, atau kiriman dari Bogor. Jadi, kita bisa berenang dengan selembe di sana. Kalau Pontianak? Kolam besar itu jarang, kalau ada paling setinggi lutut orang dewasa saja, setinggi-tingginya hanya sedikit diatas lutut, nggak sampailah kena rok mbak-mbak spg rokok yang pendek-pendek itu..

Karena sudah baca sampai disini, nih saya kasih Bonuse!

8. Jakarta banyak mall
Yang namanya mall di Jakarta, itu bukan main jumlahnya, kalau suka belanja, di jakarta adalah tempat yang pas untuk tinggal. Barang-barang yang dibuat di daerah-daerah banyak tersedia di Jakarta, yang dari luar negeri juga banyak. Lupakan soal mandiri secara ekonomi dan isu-isu sebutan negara konsumtif, yang penting belanja.
Kalau tinggal di Pontianak, sepi, mallnya cuma satu, itupun mall kecil yang dibilang mega mall. Jadi yang di Pontianak, pandai-pandailah bikin barang untuk di jual ke Jakarta. Jangan ikut-ikutan konsumtif, padahal uang kurang.

Nah, itulah kelebihan Jakarta dibanting Pontianak. Jadi pilih mana? Kalau saya sih tidak terbiasa dengan ramainya Jakarta, jadi lebih enak tinggal di Pontianak.
Btw, saya prihatin dengan si Ghaitsa Kenang itu, padahal orang Pontianak mendukung penuh dia dalam kompetisi yang diikutinya. Walaupun Jakarta itu rajin macet, sering banjir, banyak artis sensasional, banyak pegemis, polusi-nya tinggi, seharusnya dia tetap menghargai Pontianak sebagai tanah tembuniknya... eh... emangnya tembuniknya dimana sih? Maksudnya, tanah kelahirannya gitu? Saya enggan mau nyari sendiri... manusia seperti itu nggak penting Beud... #ikutangaul

FYI: Barusan saya mencoba membuka beritanya lagi, tapi ternyata judul beritanya sudah berubah, mungkin yang bersangkutan minta judul beritanya di ubah, tapi URL beritanya tidak bisa bohong, jadi kalau baca beritanya, lihat judul aslinya di alamat url-nya.

2 comments for "7 Alasan Kenapa Jakarta Lebih Baik dari Pontianak"

  1. tetapi kejam-kejamnya ibu tiri lebih kejam ibu kota loh mas, kalau mencari keberuntungan atau kesuksesan, sudah pasti bukan dijakarta tempatnya, kehidupan yang keras, tak kenal sesama membuat jakarta begitu panas, bukan karena sinar matahari.

    hujan 2 hari jakarta tenggelam kok, tetapi rumah saya jauh dari bencana itu sih, masih dataran tinggi.

    ReplyDelete
  2. itulah yang ingin saya sampaikan dengan tulisan ini mbak... Alhamdulillah saya jauh lebih senang tinggal di kota yang katanya panas dan tidak disukai oleh "artis" baru jadi diatas mbak... :)

    ReplyDelete