Evolusionis yang beriman kepada logika berkeyakinan bahwa DNA adalah bukti bahwa manusia berkembang dari makhluk sebelumnya, DNA adalah bukti kebenaran mereka... organisme dengan beberapa ciri yang sama ternyata memiliki sejumlah DNA yang mirip menurut mereka membuktikan semua semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang sama.
Faktanya, DNA adalah sebuah pakem, dalam hal jumlah... misalnya manusia, sejak awal jumlah kromosomnya 46, hingga sekarang tetap 46, perubahan dari jumlah itu adalah cacat, sebagian besar steril, atau meninggal sebelum mature...
(Halnya denga hewan, perubahan genetik itu bisa saja terjadi, tapi tidak akan secara kebetulan, kejadian itu harusnya begitu sempurna, dan hanya Yang Maha Sempurna yang bisa melakukannya).
Jika agan percaya manusia berasal dari makhluk sebelumnya dengan jumlah kromosom berbeda, maka agan sedang melawan logika genetika...
Sepert jika agan yang mengatakan manusia pertama berasal dari Afrika, kemudian kawin dengan manusia purba di Eropa (jadi yang manusia pertama yang Eropa atau Afrika?:p). Jika keduanya bisa menghasilkan keturunan fertil, maka keduanya adalah spesies yang sama.. kecuali agan bisa membuktikan logika ini salah...
Selanjutnya, jika keturunan manusia purba afrika dan eropa itu mengalami mutasi yang mempengaruhi jumlah dan isi kromosomnya, mungkinkah dia berubah jadi manusia modern, tapi sepanjang sejarah ilmu pengetahuan yang saya tahu (silahkan kasih referensi kalau menurut agan saya salah), perubahan jumlah kromosom dan isinya hanya menghasilkan keturunan yang steril, tidak membentuk spesies baru....
Mungkin agan bisa mangangkat isu transgenik, silahkan cek, apakah jumlah kromosomnya berbeda? kalau sama, berarti masih satu spesies, tidak ada perubahan... dan itu tidak mendukung teori nenek moyang manusia bukan manusia...
berbagai upaya untuk mengubah gen makhluk hidup tidak pernah menghasilkan spesies baru.... karena setiap spesies berasal dari dirinya sendiri... faktor eksternal yang mengubah jumlah dan isi kromosom menjadi berbeda selalu bersifat destruktif dan mengarahkan kepada kepunahan...
jika agan berpikir incest pada keturunan nabi adam meningkatkan kemungkinan cacat, maka logika itu sesat... yang perlu agan tahu, incest bukan meningkatkan resiko munculnya penyakit baru, tapi MENINGKATKAN RESIKO MUNCULNYA PENYAKIT YANG PERNAH DI DERITA PENDAHULUNYA.... misalnya, bapaknya nenek si A pernah menderita penyakit bla-bla, maka jika si A kawin dengan adiknya, maka anak si A + adiknya memiliki resiko yang lebih besar untuk mendapatkan kelainan (gen) warisan bapak neneknya si A, penyakit bapaknya nenek si A tidak harus keturunan, tapi bisa juga karena faktor lingkungan, kalau sekarang lebih banyak faktornya, seperti rokok, merkuri dll...
bagaimana dengan Nabi Adam AS? Nabi Adam AS tidak punya bapak, kakek, nenek atau apalah namanya...Nabi Adam turun dari Surga yang sempurna, maka gennya bisa kami anggap masih sempurna, tidak ada pengaruh faktor luar (bumi). Karena itu incestnya beberapa keturunan Adam sangat kecil kemungkinan mengalami kelainan gen (cacat)... karena itu logika anak Adam yang incest akan cacat tidak relevan, karena itu... Adam bisa kami percayai sebagai manusia pertama! :D
Tulisan ini sebenarnya untnuk menanggapi thread di Kaskus, tapi daripada daripada... disini aja dah...
Faktanya, DNA adalah sebuah pakem, dalam hal jumlah... misalnya manusia, sejak awal jumlah kromosomnya 46, hingga sekarang tetap 46, perubahan dari jumlah itu adalah cacat, sebagian besar steril, atau meninggal sebelum mature...
(Halnya denga hewan, perubahan genetik itu bisa saja terjadi, tapi tidak akan secara kebetulan, kejadian itu harusnya begitu sempurna, dan hanya Yang Maha Sempurna yang bisa melakukannya).
Jika agan percaya manusia berasal dari makhluk sebelumnya dengan jumlah kromosom berbeda, maka agan sedang melawan logika genetika...
Sepert jika agan yang mengatakan manusia pertama berasal dari Afrika, kemudian kawin dengan manusia purba di Eropa (jadi yang manusia pertama yang Eropa atau Afrika?:p). Jika keduanya bisa menghasilkan keturunan fertil, maka keduanya adalah spesies yang sama.. kecuali agan bisa membuktikan logika ini salah...
Selanjutnya, jika keturunan manusia purba afrika dan eropa itu mengalami mutasi yang mempengaruhi jumlah dan isi kromosomnya, mungkinkah dia berubah jadi manusia modern, tapi sepanjang sejarah ilmu pengetahuan yang saya tahu (silahkan kasih referensi kalau menurut agan saya salah), perubahan jumlah kromosom dan isinya hanya menghasilkan keturunan yang steril, tidak membentuk spesies baru....
Mungkin agan bisa mangangkat isu transgenik, silahkan cek, apakah jumlah kromosomnya berbeda? kalau sama, berarti masih satu spesies, tidak ada perubahan... dan itu tidak mendukung teori nenek moyang manusia bukan manusia...
berbagai upaya untuk mengubah gen makhluk hidup tidak pernah menghasilkan spesies baru.... karena setiap spesies berasal dari dirinya sendiri... faktor eksternal yang mengubah jumlah dan isi kromosom menjadi berbeda selalu bersifat destruktif dan mengarahkan kepada kepunahan...
jika agan berpikir incest pada keturunan nabi adam meningkatkan kemungkinan cacat, maka logika itu sesat... yang perlu agan tahu, incest bukan meningkatkan resiko munculnya penyakit baru, tapi MENINGKATKAN RESIKO MUNCULNYA PENYAKIT YANG PERNAH DI DERITA PENDAHULUNYA.... misalnya, bapaknya nenek si A pernah menderita penyakit bla-bla, maka jika si A kawin dengan adiknya, maka anak si A + adiknya memiliki resiko yang lebih besar untuk mendapatkan kelainan (gen) warisan bapak neneknya si A, penyakit bapaknya nenek si A tidak harus keturunan, tapi bisa juga karena faktor lingkungan, kalau sekarang lebih banyak faktornya, seperti rokok, merkuri dll...
bagaimana dengan Nabi Adam AS? Nabi Adam AS tidak punya bapak, kakek, nenek atau apalah namanya...Nabi Adam turun dari Surga yang sempurna, maka gennya bisa kami anggap masih sempurna, tidak ada pengaruh faktor luar (bumi). Karena itu incestnya beberapa keturunan Adam sangat kecil kemungkinan mengalami kelainan gen (cacat)... karena itu logika anak Adam yang incest akan cacat tidak relevan, karena itu... Adam bisa kami percayai sebagai manusia pertama! :D
Tulisan ini sebenarnya untnuk menanggapi thread di Kaskus, tapi daripada daripada... disini aja dah...
Tulisan yang menarik... kalau diskusi seperti ini dengan orang2 yg tidak memahami agama mah ga akan habis2nya.... :)
ReplyDeletebukan masalah mengerti atau tidak kayaknya gan, tapi masalah mau menerima dan belajar untuk memahami atau tidak.
Deletembak ida...kalau hati sudah keras, memang sulit untuk memahami mbak.. pun kita sebaiknya hanya memberik nasihat kepada orang yang mau menerima nasihat...
Deletembah dinan, kalau sudah ngeyel, biasanya mereka memang tidak mau menerima mbah... apalagi memahami...
Siiip deh gan.. teng... :D Daripade bedebat bagos tulis di blog sorang jee... :D
ReplyDeletesip mbak can tik... tulis di blog biar greget... :D
Deletesetuju gan....kalau nabi adam dibilang bukan manusia pertama atau dibilang berasal dari keturuanan hewan, berarti itu melawan kitab yang bisa dibuktikan kebenarannya.
ReplyDeletebegitulah mbah, biasanya mereka memang tidak percaya pada kitab-kitab, menurut mereka sains adalah yang paling benar...
Deletejudulnya menyeretku kemareh..
ReplyDeletekita orang beriman disuruh sami'na wa atha'na, ada ataukah pembuktian ilmiah.. Tapi, Alhamdulillah, seiring dengan canggihnya tekhnologi, satu persatu hikmah dan pembuktian ilmiah dari ajaran Islam mulai terbukti.
mungkin mereka berpikir sains akan membuktikan mereka benar mbak, namun ternyata malah sebaliknya...
Deletemakasih udah bersedia terseret ya mbak... :D
Subhanallah mas, ini adalah bukti kebesaran dan kebenaran Allah SWT
ReplyDeletesaya bingung sama mereka, kok mau ya menganggap diri mereka sendiri sebagai evolusi dari hewan yang gak berakal, ketimbanng mengakui Nabi Adam.