Minggu ini tren berita berubah dengan sangat cepat di dunia media nasional kita, dari berita tentang jatuhnya Air Asia di Selat Karimata yang diberitakan seperti tiada henti, kemudian berubah ke calon Kapolri yang diajukan presiden yang telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tren berita ini tidak akan memuakkan seperti cara media memblow up habis-habisan berita Air Asia, dimana mereka menguliti kesedihan keluarga korban sedalam-dalamnya.
Berita terkait Budi Gunawan kali ini, saya tertarik untuk menulisnya karena memang ada fenomena yang menarik dalam kasus ini. Menurut beberapa media, Budi Gunawan diajukan sebagai kapolri ke DPR oleh presiden karena dia adalah salah satu orang dekat pimpinan partai pengusung presiden waktu pilpres kemarin. Menariknya, DPR yang biasanya selalu mengkritisi kebijakan presiden kali menerima dan memberi kemudahan bagi Budi Gunawan untuk terus melenggang menjadi kapolri.
Dari keputusan DPR tersebut, muncul pertanyaan, kenapa mereka tiba-tiba mendukung kebijakan presiden?
Saya pikir, memang ada permainan disini. Kenapa KPK berani menetapkan Budi Gunawang sebagai tersangka? Menurut saya tentu ada backingan dari pihat tertentu yang silahkan anda tebak sendiri. Karena menurut beberapa selentingan menyebutkan presiden kurang sreg dengan pengajuan Budi Gunawang sebagai kapolri.
Berdasarkan pantauan saya di twitter, sepertinya pendukung presiden sedang menggalang dukungan untuk mendorong agar pengajuan Budi Gunawang tersebut dibatalkan untuk menyelamatkan kredibilitas presiden. DPR yang berlepas tangan dengan mengembalikan keputusan kepada presiden bisa jadi mendapatkan keuntungan dari kejadian ini.
Keuntungan yang mungkin akan didapatkan Koalisi Merah Putih adalah pertama, jika Budi Gunawan tetap menjadi kapolri, maka presiden akan seperti menampar wajah sendiri karena dengan slogan "pemerintahan bersih" yang diusungnya". Jika menolak Budi Gunawang, bisa jadi presiden sedang menabuh genderang perang dengan pemimpin partai yang mengusungnya hingga menjadi presiden.
Lalu bagaimana keputusannya? Dalam beberapa hari kedepan isu akan terus digoreng media dengan pemanas di istana dan markan banteng moncong putih.
Berita terkait Budi Gunawan kali ini, saya tertarik untuk menulisnya karena memang ada fenomena yang menarik dalam kasus ini. Menurut beberapa media, Budi Gunawan diajukan sebagai kapolri ke DPR oleh presiden karena dia adalah salah satu orang dekat pimpinan partai pengusung presiden waktu pilpres kemarin. Menariknya, DPR yang biasanya selalu mengkritisi kebijakan presiden kali menerima dan memberi kemudahan bagi Budi Gunawan untuk terus melenggang menjadi kapolri.
Dari keputusan DPR tersebut, muncul pertanyaan, kenapa mereka tiba-tiba mendukung kebijakan presiden?
Saya pikir, memang ada permainan disini. Kenapa KPK berani menetapkan Budi Gunawang sebagai tersangka? Menurut saya tentu ada backingan dari pihat tertentu yang silahkan anda tebak sendiri. Karena menurut beberapa selentingan menyebutkan presiden kurang sreg dengan pengajuan Budi Gunawang sebagai kapolri.
Berdasarkan pantauan saya di twitter, sepertinya pendukung presiden sedang menggalang dukungan untuk mendorong agar pengajuan Budi Gunawang tersebut dibatalkan untuk menyelamatkan kredibilitas presiden. DPR yang berlepas tangan dengan mengembalikan keputusan kepada presiden bisa jadi mendapatkan keuntungan dari kejadian ini.
Keuntungan yang mungkin akan didapatkan Koalisi Merah Putih adalah pertama, jika Budi Gunawan tetap menjadi kapolri, maka presiden akan seperti menampar wajah sendiri karena dengan slogan "pemerintahan bersih" yang diusungnya". Jika menolak Budi Gunawang, bisa jadi presiden sedang menabuh genderang perang dengan pemimpin partai yang mengusungnya hingga menjadi presiden.
Lalu bagaimana keputusannya? Dalam beberapa hari kedepan isu akan terus digoreng media dengan pemanas di istana dan markan banteng moncong putih.
Post a Comment for "Budi Gunawan: Calon Kapolri Tersangka Korupsi"