Kejujuran Yang Semakin Mahal
Kemarin sore minum Latte di N2, malamnya jadi ndak bisa bisa tidur sampai jam setengah satu. Tadinya saya pikir kopinya yang bikin tidak bisa tidur, tapi barusan saya pikir lagi sepertinya bukan caffein yang bikin susah tidur, tapi gula yang mungkin terlalu pekat. Pas adzan subuh bangun, terus shalat subuh. Artinya tadi malam saya hanya tidur tiga setengah jam.
Karena masih ada beberapa lembar baju yang baru selesai dicuci, jadi saya setrika. Pertimbangannya agar pakaian-pakaian tersebut tidak menjadi sasaran binatang pengerat tampaknya semakin rajin silaturahmi ke dalam rumah saya. Tumpukan kain mungkin menjadi tempat yang tampak asik bagi mereka untuk bermain-main.
Setelah merebus telur dan menjadikannya sarapan pagi, saya berangkat ke kampus menggunakan motor yang starter tangannya kadang bisa kadang tidak bisa digunakan. Sampai di ruangan langsung menyiapkan Wayground untuk ujian tengah semester. Wayground adalah kelanjutan dari Quizizz yang entah mengapa berganti nama. Saya pikir mungkin mereka hanya mau ganti nama domain saja, mungkin… tapi entahlah.
Ujian dimulai, saya hanya memesankan kepada mahasiswa untuk membaca pertanyaan dan pilihan jawabannya dengan seksama. Ujian pun di mulai! Seperti keseringan yang sebenarnya tidak ingin saya seringkan, saya terjebak scrolling. Saat kembali ke layar halaman Wayground, saya melihat satu anomali. Ada mahasiswa yang saya tahu kemampuannya tidak terlalu menonjol, tiba-tiba nilainya meningkat lumayan tajam. Menunggu ada pengalih perhatian, saya langsung melangkah cepat ke mahasiswa yang menunjukkan anomali tersebut. Saat sampai berada disampingnya, saya bisa melihat dia telah keluar dari halaman WG dan berusaha secepat mungkin kembali ke halaman kuisnya. Bagi saya, dia benar-benar telah berlaku curang dalam ujian tersebut. Pada akhir sesi, nilai menjadi yang tertinggi di kelasnya.
Masalah mencontek ini sebenarnya sudah disampaikan dosennya waktu awal perkuliahan (saya hanya dosen pengganti), tapi sepertinya mereka tidak menganggap larangan mencontek itu sebagai sesuatu yang serius. Konsekuensinya akan dia lihat nanti di akhir semester.
Selesai ngawas ujian, mood saya drop. Rasanya perlu ganti suasana dari vibes kampus yang rasanya bikin jengah karena ulah mahasiswa. Pikiran ingin ke Cafe, pergilah saya meninggalkan kampus ke arah luar kota. Rejekinya, motor bocor saat di simpang traffic light. Akhir mendorong motor sekitar 500 meter menuju bengkel. Dari bengkel ke Masjid, lalu makan nasi Yakiniku beef di dekat terminal.
Yang saya tahu ada tiga tempat yang menyediakan nasi yakiniku, pertama di jalan dua arah yang harganya kurang masuk untuk saya, kedua di dekat pasar pagi yang rasanya kurang kena ke saya, yang ketiga di terminal yang rasa dan harganya paling pas untuk saya. Siang itu saya yang di terminal, hanya makan, tidak pesan minuman. Biar hemat.
Selesai makan saya langsung kembali ke kampus untuk memberikan ujian tengah semester dengan kelas yang sama dengan yang pagi. Alhamdulillah rasanya aman, tidak ada yang nyontek, mungkin.
Post a Comment for "Kejujuran yang semakin Mahal"